Apakah kamu sering merasakan nyeri tajam atau sakit di bagian depan kaki, tepatnya di sepanjang tulang kering atau tibia? Jika iya, kamu mungkin sedang mengalami cedera shin splints, salah satu jenis cedera yang cukup umum terjadi, terutama di kalangan para atlet dan penggemar olahraga. Meskipun terdengar sepele, cedera shin splints dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan mempengaruhi kualitas hidup. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui penyebabnya, cara mengidentifikasinya, dan langkah-langkah pencegahan serta pemulihannya. Yuk, simak artikel ini sampai habis untuk memahami lebih dalam mengenai penyebab cedera shin splints dan cara penanganannya!

JADWALKAN FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG KLINIK FISIOTERAPI TERDEKAT
Penyebab Cedera Shin Splints
Untuk mencegah atau mengatasi cedera shin splints, penting untuk mengetahui penyebab yang dapat memicu timbulnya kondisi ini. Berikut adalah beberapa penyebab utama cedera shin splints yang perlu kamu ketahui:
1. Aktivitas Fisik yang Berlebihan
Salah satu penyebab utama cedera shin splints adalah aktivitas fisik yang berlebihan. Ketika kamu melakukan gerakan yang melibatkan kaki secara berulang-ulang, seperti berlari, melompat, atau berjalan jauh, otot-otot dan jaringan di sekitar tulang tibia akan mengalami ketegangan. Jika aktivitas tersebut dilakukan dalam durasi yang lama atau dengan intensitas yang tinggi, hal ini bisa menyebabkan peradangan pada otot dan tendon yang berujung pada cedera shin splints.
Terutama jika kamu tiba-tiba meningkatkan intensitas atau frekuensi olahraga tanpa memberi waktu pemulihan yang cukup untuk tubuh, maka risiko terjadinya cedera shin splints akan semakin besar. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan durasi atau intensitas latihan secara bertahap agar tubuh dapat beradaptasi dengan baik.
2. Penggunaan Sepatu yang Tidak Tepat
Sepatu yang tidak sesuai atau tidak mendukung kaki dengan baik juga bisa menjadi penyebab utama cedera shin splints. Sepatu yang sudah usang atau tidak memberikan bantalan yang cukup dapat menyebabkan tekanan berlebih pada kaki saat beraktivitas. Jika kamu berlari atau melakukan aktivitas lainnya dengan sepatu yang tidak nyaman atau tidak sesuai dengan bentuk kaki, kamu bisa berisiko terkena cedera shin splints.
Pastikan kamu memilih sepatu yang tepat dan sesuai dengan jenis aktivitas yang kamu lakukan. Sepatu yang dirancang khusus untuk berlari, misalnya, memiliki fitur yang mendukung penyerapan benturan dan mengurangi tekanan pada tulang tibia.
3. Berjalan atau Berlari di Permukaan yang Keras
Permukaan yang keras seperti aspal atau beton bisa memberikan tekanan tambahan pada kaki, terutama pada tulang tibia, sehingga meningkatkan risiko cedera shin splint. Berjalan atau berlari di permukaan keras secara terus-menerus tanpa cukup waktu untuk pemulihan dapat menyebabkan ketegangan pada otot-otot kaki dan memperburuk cedera.
Jika memungkinkan, pilihlah permukaan yang lebih lembut, seperti rumput atau trek lari, yang dapat membantu mengurangi dampak pada kaki. Menggunakan alas kaki yang tepat juga dapat meminimalisir risiko cedera saat berolahraga di permukaan yang keras.
4. Kelebihan Berat Badan
Kelebihan berat badan juga dapat meningkatkan risiko shin splints atau nyeri tulang kering. Berat badan yang berlebih memberikan tekanan lebih pada kaki, yang bisa menyebabkan stres berlebih pada tulang tibia dan jaringan sekitarnya. Ini tentu saja meningkatkan kemungkinan cedera, terutama bagi mereka yang melakukan aktivitas fisik dengan intensitas tinggi.
Jika kamu memiliki kelebihan berat badan, penting untuk menjaga pola makan yang sehat dan rutin berolahraga untuk menurunkan berat badan secara bertahap. Menjaga berat badan ideal tidak hanya mengurangi risiko cedera shin splint, tetapi juga baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
5. Ketidakseimbangan Otot atau Kelemahan Otot
Ketidakseimbangan antara otot-otot di bagian depan dan belakang kaki dapat menyebabkan cedera shin splint atau nyeri tulang kering. Otot-otot yang lebih lemah atau kurang terlatih tidak mampu memberikan dukungan yang cukup saat tubuh bergerak. Hal ini bisa mengarah pada ketegangan berlebih pada otot tibialis anterior (otot bagian depan kaki) dan memicu peradangan yang berujung pada cedera.
Latihan penguatan otot betis, paha, dan kaki secara keseluruhan sangat penting untuk menjaga keseimbangan otot dan mencegah cedera shin splint. Fokus pada latihan yang memperkuat otot-otot kaki agar lebih tahan terhadap beban yang diberikan saat beraktivitas.
6. Pola Lari atau Postur Tubuh yang Tidak Tepat
Pola lari yang salah atau postur tubuh yang buruk saat beraktivitas dapat meningkatkan beban pada kaki dan menyebabkan cedera shin splint. Misalnya, langkah yang terlalu panjang atau terlalu pendek saat berlari bisa memberikan dampak negatif pada otot dan tendon di kaki. Selain itu, postur tubuh yang tidak seimbang juga dapat menyebabkan distribusi beban yang tidak merata pada kaki, yang pada akhirnya meningkatkan risiko cedera.
Pastikan untuk memperbaiki teknik lari dan postur tubuh agar distribusi beban lebih seimbang. Jika perlu, kamu bisa berkonsultasi dengan pelatih atau ahli untuk mendapatkan panduan yang lebih tepat mengenai teknik yang benar.
Baca Juga : Manfaat Fisioterapi Cedera Olahraga
Gejala Cedera Shin Splints
Jika kamu mulai merasakan nyeri atau ketidaknyamanan pada bagian depan kaki, itu bisa menjadi tanda bahwa kamu mengalami cedera shin splints. Beberapa gejala umum yang perlu diperhatikan antara lain:
- Nyeri pada bagian depan kaki: Nyeri ini biasanya terasa di sepanjang tulang tibia dan dapat memburuk saat melakukan aktivitas fisik tertentu seperti berlari atau berjalan jauh.
- Pembengkakan ringan di area tibia: Meskipun pembengkakan ini tidak selalu terlihat jelas, rasa nyeri yang disertai pembengkakan bisa menjadi indikasi adanya peradangan.
- Rasa tertekan atau berat pada kaki: Sensasi tertekan atau berat di kaki bisa terjadi ketika kaki menapak atau bergerak dengan cepat.
- Sensasi terbakar pada otot betis: Beberapa orang melaporkan sensasi terbakar pada otot betis yang terjadi akibat ketegangan berulang.
Jika gejala ini berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin parah, sebaiknya segera konsultasikan dengan profesional medis atau fisioterapis untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Baca Juga : Fisioterapi Lutut / ACL
Pemulihan Cedera Shin Splints
Untuk mengatasi cedera shin splints, beberapa langkah pemulihan yang dapat dilakukan antara lain:
- Istirahat dan pengurangan aktivitas fisik: Berikan waktu bagi kaki untuk pulih. Hindari berlari atau melakukan aktivitas berat yang melibatkan kaki selama proses penyembuhan.
- Penggunaan es: Kompres dengan es dapat membantu mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri pada kaki.
- Peregangan dan penguatan otot: Lakukan peregangan otot betis dan penguatan otot kaki untuk mempercepat pemulihan.
- Konsultasi dengan fisioterapis: Jika cedera tidak kunjung membaik, sangat disarankan untuk mengunjungi fisioterapis untuk mendapatkan terapi yang tepat.
Baca Juga : Mengatasi Cedera Shin Splints dengan Fisioterapi
Mengapa Memilih NK Health untuk Menyembuhkan Cedera Shin Splints?
Klinik NK Health dan Ohana Fisio by NK Health memahami betul betapa mengganggunya cedera shin splints terhadap rutinitas sehari-hari Anda. Kami memiliki tim fisioterapis berpengalaman yang siap membantu Anda melalui proses pemulihan yang disesuaikan dengan kondisi tubuh Anda. Kami menawarkan berbagai metode pengobatan yang efektif dan terbukti, mulai dari terapi fisik, latihan penguatan otot, hingga teknik pijat dan penggunaan alat modalitas seperti TENS dan ultrasound untuk mengurangi rasa sakit. Klinik NK Health berkomitmen untuk membantu pasien kembali beraktivitas tanpa rasa sakit dengan pendekatan yang holistik dan selalu memperhatikan setiap aspek kebutuhan setiap pasien.
NK Health sudah berdiri sejak tahun 2015 dan telah berpengalaman melayani lebih dari 100 ribu pasien, klinik NK Health juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik yang didukung teknologi dan pendekatan profesional. NK Health memudahkan pasien dalam melakukan fisioterapi dengan langsung treatment tanpa harus berkonsultasi dengan dokter, karena fisioterapis kami sudah dibekali dengan skill serta assesment dengan baik sesuai dengan keluhan yang dialami pasien. Fisioterapis NK Health juga selalu mengembangkan skill fisioterapi melalui program training dan development rutin setiap bulannya serta dapat melakukan pemeriksaan dan standar yang komprehensif dan menyeluruh.

DOCTOR (Dpt) Nicolas Bagus Setiabudi, BPhys (Hons) – Head Physiotherapis NK Health ( Lulusan Universitas Melbourne )
With Working Experience From Tan Tock Seng Hospital Singapore.
Testimoni Pasien NK Health
Jika Anda atau orang terdekat Anda sedang mengalami cedera shin splints, segera hubungi kami untuk konsultasi dan dapatkan terapi yang tepat untuk pemulihan lebih cepat.
JADWALKAN FISIOTERAPI CEDERA SHIN SPLINTS ANDA SEKARANG DI KLINIK NK HEALTH TERDEKAT