Terapi Stroke Dengan Fisioterapi

PROGRAM FISIOTERAPI PASCA STROKE

Program ini dirancang untuk membantu penyintas stroke mendapatkan kembali fungsi dan kemandirian sebanyak mungkin. Bertujuan : Meningkatkan mobilitas, menguatkan otot, meningkatkan koordinasi dan keseimbangan, menggunakan Fasilitasi Neuromuskular Proprioseptif (PNF),Terapi Manual, dan teknik bobath.

Terapi Stroke dengan fisioterapi merupakan salah satu metode terapi yang sering digunakan untuk perawatan pasca stroke untuk mengembalikan fungsional tubuh agar anda dapat kembali normal.

Stroke merupakan kondisi ketika otak tidak mendapat pasokan darah yang cukup akibat adanya penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan otak tidak mendapat asupan nutrisi dan oksigen yang cukup, sehingga sel area otak pun secara perlahan akan mati.

UNTUK BOOK PENJADWALAN PROGRAM FISIOTERAPI PASCASTROKE, HUBUNGI WHATSAPP ADMIN KAMI DIBAWAH INI :

PERAWATAN TERAPI STROKE RINGAN

Fisioterapi memainkan peran penting dalam pemulihan dan rehabilitasi pasien yang telah mengalami stroke ringan. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan fungsi fisik, mobilitas, dan kualitas hidup pasien secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa terapi dan pendekatan umum yang digunakan oleh fisioterapi dari Ohana Physio untuk pemulihan stroke ringan

  1. Penilaian dan Penetapan Tujuan
    • Penilaian Awal: Fisioterapis melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kemampuan fisik, keterbatasan, dan kebutuhan spesifik pasien.
    • Penetapan Tujuan: Tujuan pribadi ditetapkan berdasarkan penilaian, dengan fokus pada peningkatan mobilitas, kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi.
  2. Latihan Penguatan
    Latihan Resistensi: Latihan yang menargetkan otot-otot yang melemah untuk meningkatkan kekuatan.
    • Latihan Fungsional: Aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan kekuatan yang diperlukan untuk tugas sehari-hari, seperti latihan duduk-berdiri atau mengangkat benda.
  3. Pelatihan Mobilitas
    • Pelatihan Gait: Teknik dan latihan untuk meningkatkan kemampuan berjalan, termasuk penggunaan treadmill, parallel bars, atau alat bantu jika diperlukan.
    • Latihan Rentang Gerak: Latihan untuk mempertahankan atau meningkatkan fleksibilitas sendi dan mencegah kekakuan.
  4. Latihan Keseimbangan dan Koordinasi
    • Latihan Keseimbangan: Latihan untuk meningkatkan keseimbangan dan mengurangi risiko jatuh, seperti berdiri dengan satu kaki atau menggunakan balance boards.
    • Latihan Koordinasi: Aktivitas untuk meningkatkan koordinasi mata-tangan dan kontrol motorik, seperti menangkap dan melempar bola.
  5. Kondisi Aerobik dan Kardiovaskular
    • Latihan Aerobik: Aktivitas rendah dampak seperti berjalan, bersepeda, atau berenang untuk meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan daya tahan secara keseluruhan.
  6. Pelatihan Fungsional
    • Pelatihan Tugas Spesifik: Melatih tugas-tugas yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, seperti berpakaian, merawat diri, atau memasak.
    • Program Latihan di Rumah: Rutin latihan yang disesuaikan untuk pasien lakukan di rumah guna memperkuat manfaat dari sesi terapi.
  7. Pendidikan Neuromuskular
    • Teknik untuk Melatih Ulang Otak: Latihan yang mempromosikan neuroplastisitas, membantu otak membentuk koneksi dan jalur baru.
    • Constraint-Induced Movement Therapy (CIMT): Mendorong penggunaan anggota tubuh yang terkena dengan membatasi penggunaan anggota tubuh yang tidak terkena.
  8. Alat Bantu dan Peralatan Adaptif
    • Penyediaan dan Pelatihan: Memperkenalkan dan melatih pasien untuk menggunakan alat bantu seperti tongkat, walker, atau alat ortotik untuk membantu mobilitas dan kemandirian.
  9. Pendidikan dan Manajemen Mandiri
    • Edukasi Pasien dan Keluarga: Mengajarkan pasien dan pengasuh mereka tentang stroke, pemulihan, dan strategi untuk mengelola gejala dan mencegah stroke di masa depan.
    • Modifikasi Gaya Hidup: Panduan tentang pilihan gaya hidup sehat, termasuk diet, olahraga, dan penghentian merokok.
  10. Pendekatan Multidisiplin
    • Kolaborasi: Bekerja sama dengan profesional kesehatan lain seperti terapis okupasi, terapis wicara, dan dokter untuk memberikan perawatan yang komprehensif.
  11. Pemantauan dan Penyesuaian Reguler
    • Pelacakan Kemajuan: Memantau kemajuan pasien secara terus-menerus dan menyesuaikan rencana perawatan sesuai kebutuhan untuk memastikan pemulihan optimal.
    • Intervensi fisioterapi yang dini dan konsisten sangat penting untuk memaksimalkan pemulihan dan meminimalkan kecacatan jangka panjang setelah stroke ringan.

Teknik Terapi Stroke Ringan Terbaru

Fisioterapi untuk pemulihan stroke ringan berfokus pada teknik dan teknologi inovatif untuk meningkatkan hasil rehabilitasi. Berikut adalah beberapa teknik terapi stroke terbaru:

1. Terapi Berbantuan Robot

  • Perangkat Robotik: Perangkat ini membantu gerakan berulang, membantu meningkatkan fungsi motorik dan kekuatan. Contohnya termasuk eksoskeleton robotik untuk berjalan dan lengan robotik untuk rehabilitasi anggota tubuh atas.

2. Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR)

  • Lingkungan VR/AR: Lingkungan imersif ini menyediakan setting yang menarik dan memotivasi untuk latihan rehabilitasi, meningkatkan keterampilan motorik dan fungsi kognitif melalui tugas dan permainan interaktif.

3. Terapi Cermin

  • Kotak Cermin: Teknik ini menggunakan cermin untuk menciptakan ilusi gerakan pada anggota tubuh yang terkena dengan mencerminkan gerakan anggota tubuh yang tidak terkena, yang dapat membantu melatih ulang otak dan meningkatkan fungsi motorik.

4. Functional Electrical Stimulation (FES)

  • Stimulasi Listrik: FES melibatkan penerapan arus listrik ke otot yang terkena untuk merangsang gerakan dan meningkatkan kekuatan serta koordinasi otot.

5. Transcranial Magnetic Stimulation (TMS)

  • Stimulasi Otak Non-Invasif: TMS menggunakan medan magnet untuk merangsang area tertentu di otak, mempromosikan neuroplastisitas dan membantu pemulihan motorik.

6. Pelatihan Eksoskeleton

  • Eksoskeleton yang Dapat Dipakai: Perangkat ini memberikan dukungan dan membantu gerakan, terutama pada kaki, untuk meningkatkan kemampuan berjalan dan fungsi anggota tubuh bawah.

7. Constraint-Induced Movement Therapy (CIMT)

  • Penggunaan Intensif Anggota Tubuh yang Terkena: Terapi ini melibatkan pembatasan penggunaan anggota tubuh yang tidak terkena untuk mendorong penggunaan anggota tubuh yang terkena, mempromosikan neuroplastisitas dan peningkatan fungsional.

8. Pelatihan Berbasis Tugas

  • Latihan Tugas Spesifik: Fokus pada praktik tugas fungsional yang bermakna bagi kehidupan sehari-hari pasien, meningkatkan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas ini secara mandiri.

9. Re-edukasi Sensori

  • Stimulasi Sensorik: Teknik yang meningkatkan umpan balik sensorik dan persepsi, seperti latihan diskriminasi tekstur, untuk meningkatkan fungsi sensorik dan kontrol motorik.

10. Biofeedback

  • Umpan Balik Waktu Nyata: Menggunakan sensor untuk memberikan umpan balik waktu nyata tentang fungsi fisiologis, seperti aktivitas otot atau pola gerakan, membantu pasien menyesuaikan dan meningkatkan gerakan mereka.

11. Terapi Akuatik

  • Latihan di Air: Latihan yang dilakukan di air mengurangi dampak pada sendi dan memberikan resistensi, meningkatkan kekuatan, keseimbangan, dan mobilitas.

12. Citra Motorik dan Latihan Mental

  • Pelatihan Kognitif: Melibatkan latihan mental gerakan tanpa pelaksanaan fisik, yang dapat mengaktifkan jalur saraf dan meningkatkan fungsi motorik.

13. Pelatihan Bimanual

  • Menggunakan Kedua Anggota Tubuh: Latihan yang melibatkan penggunaan anggota tubuh yang terkena dan tidak terkena secara bersamaan untuk meningkatkan koordinasi dan penggunaan fungsional anggota tubuh yang terkena.

14. Neurofeedback

  • Antarmuka Otak-Komputer: Teknik yang melatih pasien untuk mengontrol pola gelombang otak tertentu untuk meningkatkan fungsi kognitif dan motorik.

15. Kinesio Taping

  • Perekat Terapeutik Elastis: Aplikasi pita elastis untuk memberikan dukungan, mengurangi nyeri, dan meningkatkan fungsi otot serta sirkulasi.

16. Teknik Re-edukasi Neuromuskular

  • Latihan Lanjutan: Teknik yang fokus pada melatih ulang sistem saraf untuk meningkatkan pola gerakan, seperti proprioceptive neuromuscular facilitation (PNF).

Teknik-teknik ini, sering digunakan dalam kombinasi, menawarkan pendekatan komprehensif untuk rehabilitasi stroke, memanfaatkan teknologi dan penelitian terbaru untuk memaksimalkan hasil pemulihan.

Jenis – Jenis stroke yang perlu kamu ketahui :

  • Stroke iskemik: terjadi ketika pembuluh darah arteri yang membawa darah dan oksigen ke otak mengalami penyempitan atau terhambat, sehingga menyebabkan aliran darah ke otak sangat berkurang. Kondisi ini disebut juga dengan iskemia. 
jenis stroke
  • Stroke hemoragik: terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan perdarahan. Pendarahan di otak dipicu oleh beberapa kondisi yang memengaruhi pembuluh darah. Kondisi tersebut meliputi hipertensi yang tidak terkendali.

REKOMENDASI KLINIK MENGATASI STROKE

Apa saja gejala stroke ?

  • Kelemahan otot pada bagian tubuh tertentu;
  • Gangguan postur tubuh;
  • Gangguan pernapasan;
  • Gangguan bicara;
  • Gangguan kemampuan fungsional;
  • Gangguan keseimbangan;
  • Kesulitan berjalan;
  • Mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki; 
  • Pusing tiba-tiba;
  • Pandangan kabur;
  • Kebutaan pada sebelah mata.

Penyebab Stroke

1. Stroke Iskemik

Ini adalah jenis stroke yang paling umum, terjadi ketika arteri yang memasok darah ke otak tersumbat atau menyempit. Penyebabnya termasuk:

  • Trombosis: Pembentukan bekuan darah di dalam arteri yang mengalirkan darah ke otak.
  • Embolisme: Bekuan darah atau partikel lain yang terbentuk di bagian tubuh lain (seperti jantung) dan terbawa aliran darah hingga menyumbat arteri di otak.

2. Stroke Hemoragik

Stroke jenis ini terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah dan menyebabkan pendarahan. Penyebabnya antara lain:

  • Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi): Merupakan penyebab utama yang dapat melemahkan dinding pembuluh darah hingga pecah.
  • Aneurisma: Pembengkakan atau pelebaran dinding pembuluh darah yang bisa pecah.
  • Malformasi Arteriovenosa (AVM): Kondisi bawaan di mana pembuluh darah di otak tidak terbentuk dengan benar dan bisa pecah.

3. Transient Ischemic Attack (TIA)

Sering disebut “mini-stroke,” TIA terjadi akibat penyumbatan sementara di aliran darah ke otak. Meski tidak menyebabkan kerusakan permanen, TIA adalah tanda peringatan penting untuk risiko stroke yang lebih besar di masa depan.

Faktor Risiko Lain

Selain penyebab langsung di atas, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya stroke, termasuk:

  • Tekanan Darah Tinggi: Faktor risiko terbesar untuk stroke.
  • Diabetes: Dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.
  • Kolesterol Tinggi: Dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri dan menyebabkan penyumbatan.
  • Penyakit Jantung: Termasuk atrial fibrillation (AF), serangan jantung sebelumnya, dan penyakit jantung lainnya.
  • Merokok: Merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.
  • Gaya Hidup Tidak Sehat: Termasuk obesitas, kurangnya aktivitas fisik, dan diet yang buruk.
  • Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan stroke dapat meningkatkan risiko.

Kapan terapi stroke dapat dimulai?

Dari 24 – 48 jam setelah kondisi pasien stabil, penderitanya akan dilatih untuk bangun, duduk atau berjalan sebisa mungkin. Ketika menjalani fisioterapi.

Kapan Fisioterapi Dapat Selesai?

Biasanya dalam beberapa bulan pertama pasca stroke, proses pemulihan akan lebih cepat selesai. Namun pemulihan juga bisa berlangsung selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun. Ada pula faktor-faktor yang memengaruhi hasil terapi:

  • Tingkat keparahan dan tingkat kerusakan otak.
  • Tingkat pemulihan lebih besar pada anak-anak dan dewasa muda dibandingkan dengan orang tua
  • Intensitas perawatan
  • Kondisi medis lain 
  • Lingkungan rumah dan pekerjaan
  • Kerjasama keluarga dan teman 
  • Waktu mulai perawatan. Semakin cepat dimulai, semakin besar peluang untuk mendapat hasil yang baik

Faktor risiko penyebab stroke sangat bersifat personal, sehingga berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Agar Anda bisa meminimalisir faktor risiko sesuai dengan kondisi anda, anda dapat melakukan konsultasi pada dokter. Peran Fisioterapi pada pasien stroke sangatlah penting untuk rehabilitasi pasien yang mengalami kesulitan ketika menjalani aktivitas harian.

BAGAIMANA CARA RESERVASI DI KLINIK FISIOTERAPI OHANA PHYSIO ?

Kamu tidak perlu bingung untuk reservasi di Klinik OHANA PHYSIO, karena reservasi dapat dilakukan dengan mudah cukup dengan chat kami dan menentukan penjadwalan yang tersedia, kemudian kamu dapat langsung menunjungi klinik kami untuk konsultasi fisioterapi pada kunjungan pertama. Hubungi kami dengan klik nomor dibawah.

UNTUK BOOK PENJADWALAN PROGRAM FISIOTERAPI PASCASTROKE, HUBUNGI WHATSAPP ADMIN KAMI DIBAWAH INI :

Leave a Comment