
Pernahkah anda merasakan nyeri lutut, pembengkakan, kekakuan, dan kesulitan menggerakkan lutut, terutama saat menekuk atau meluruskan lutut sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari? Jika ya, bisa jadi anda mengalami cedera meniskus. Kabar baiknya, tidak semua kasus meniskus memerlukan tindakan operasi. Marik kita bahas bagaimana cara efektif mengatasi cedera meniskus yang robek tanpa operasi.
Gejala Cedera Meniskus
Cedera meniskus terjadi ketika bantalan tulang rawan berbentuk C di lutut anda mengalami robekan. Robekan ini bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari atlet profesional hingga ibu rumah tangga yang aktif bergerak.
Yang menarik, tidak semua cedera meniskus memerlukan tindakan operasi. Faktanya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa 70-80% kasus cedera meniskus ringan hingga sedang dapat pulih tanpa operasi dengan penanganan yang tepat. Kondisi ini umumnya terjadi akibat gerakan memutar mendadak saat kaki menahan beban, atau bisa juga karena proses degeneratif seiring bertambahnya usia.
Gejala cedera meniskus yang perlu anda waspadai meliputi:
- Nyeri tajam saat menekuk atau memutar lutut
- Pembengkakan yang muncul 24-48 jam setelah cedera
- Sensasi lutut “terkunci” atau tidak bisa diluruskan sempurna
- Bunyi “klik” saat menggerakkan lutut
- Ketidakstabilan saat berjalan atau berdiri
Baca juga : Peran Fisioterapi Sebelum dan Sesudah Operasi ACL
Penanganan Fisioterapi Mengatasi Cedera Meniskus Tanpa Operasi
Mengatasi cedera meniskus tanpa operasi yaitu dengan melakukan fisioterapi. Penanganan fisioterapi untuk cedera meniskus tanpa operasi melibatkan beberapa tahap yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Berikut adalah penjelasan langkah demi langkah mengenai penanganan fisioterapi yang dapat membantu mengatasi cedera meniskus tanpa perlu tindakan bedah:
1. Assessment (Penilaian)
Tahap pertama dalam penanganan fisioterapi adalah melakukan assessment atau penilaian yang mendalam untuk mengetahui tingkat cedera dan kondisi fisik pasien. Penilaian ini mencakup beberapa hal, antara lain:
- Riwayat Cedera: Menanyakan kapan dan bagaimana cedera terjadi, serta gejala yang dirasakan (misalnya, rasa sakit, pembengkakan, atau kesulitan bergerak).
- Pemeriksaan Fisik: Fisioterapis akan memeriksa gerakan lutut, kestabilan, kekuatan otot, dan keterbatasan rentang gerak. Tes-tes khusus, seperti McMurray Test atau Apley’s Compression Test, digunakan untuk mendeteksi adanya robekan pada meniskus.
- Pencitraan: Dalam beberapa kasus, fisioterapis mungkin meminta hasil pencitraan (seperti MRI) yang sebelumnya dilakukan untuk memverifikasi tingkat cedera.
Berdasarkan hasil assessment ini, fisioterapis akan merencanakan program terapi yang sesuai.
2. Penggunaan Modalitas Alat Terapi
Setelah tahap assessment, fisioterapis akan menggunakan beberapa modalitas alat terapi untuk membantu mengurangi rasa sakit, peradangan, dan mempercepat pemulihan. Beberapa modalitas yang sering digunakan dalam fisioterapi untuk cedera meniskus antara lain:
- TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation): TENS adalah alat yang memberikan rangsangan listrik ringan melalui kulit untuk mengurangi rasa sakit. Alat ini bekerja dengan merangsang saraf untuk menghasilkan efek pengurangan rasa sakit dan mempercepat proses penyembuhan jaringan. TENS biasanya digunakan pada tahap awal untuk mengurangi rasa sakit akut dan meningkatkan kenyamanan pasien.
- MWD (Microwave Diathermy): MWD adalah metode terapi dengan menggunakan gelombang mikro untuk menghasilkan panas dalam jaringan tubuh yang dalam, mempercepat peredaran darah, dan mengurangi peradangan. Terapi ini membantu memanaskan jaringan lunak di sekitar lutut, yang dapat meningkatkan aliran darah, mengurangi pembengkakan, dan mempercepat proses pemulihan.
- Ultrasound Terapi: Terapi ultrasound menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk merangsang penyembuhan jaringan. Gelombang ini dapat menembus kulit dan jaringan lunak lainnya, membantu meredakan peradangan, mengurangi pembengkakan, dan mempercepat proses penyembuhan. Ultrasound sering digunakan untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan sirkulasi darah di area cedera.
3. Manual Terapi
Manual terapi adalah teknik hands-on di mana fisioterapis menggunakan tangan mereka untuk memanipulasi jaringan lunak dan sendi. Ini seperti “pijat spesialis” yang membantu mengurangi kekakuan dan mengembalikan fungsi lutut secara alami. Untuk cedera meniskus, teknik ini mencakup:
- Mobilisasi Sendi: Gerakan lembut untuk mengembalikan ROM normal, mengurangi bengkak, dan meningkatkan mobilitas lutut.
- Pijat Friksi (Friction Massage): Tekanan terfokus pada area sekitar meniskus untuk memecah jaringan parut dan mengurangi nyeri.
- Peregangan dan Mobilisasi: Membantu mengurangi kekakuan otot di sekitar lutut, seperti quadriceps dan hamstrings, serta memulihkan fungsi otot secara keseluruhan.
- Teknik Pasca-Operasi: Setelah operasi seperti meniscectomy atau repair, manual therapy digunakan untuk mengurangi pembengkakan dan mengembalikan kekuatan otot.
Terapi ini efektif untuk kasus non-bedah maupun pasca-bedah, dengan fokus pada pengurangan nyeri tanpa alat. Biasanya dilak
4. Terapi Latihan (Exercise Therapy)
Setelah rasa sakit dan peradangan mulai berkurang, fisioterapis akan mulai merencanakan terapi latihan untuk membantu mengembalikan fungsi lutut dan memperkuat otot-otot sekitar lutut yang cedera. Terapi latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan, fleksibilitas, dan stabilitas lutut. Beberapa jenis latihan yang sering dilakukan adalah:
- Latihan Mobilisasi Lutut: Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan rentang gerak lutut. Salah satu latihan yang umum dilakukan adalah quad sets (dengan menegangkan otot paha depan) atau hamstring curls untuk memperbaiki fleksibilitas dan mobilitas.
- Latihan Penguatan Otot: Latihan penguatan otot sangat penting untuk mengembalikan stabilitas lutut. Otot-otot seperti quadriceps (otot paha depan) dan hamstring (otot paha belakang) perlu diperkuat. Latihan seperti leg press, squat, dan lunges dapat dilakukan dengan hati-hati untuk meningkatkan kekuatan otot-otot sekitar lutut.
- Latihan Proprioseptif: Latihan ini membantu meningkatkan keseimbangan dan koordinasi, yang penting untuk mencegah cedera berulang. Latihan seperti berdiri pada satu kaki atau menggunakan papan keseimbangan dapat membantu pasien kembali ke aktivitas normal.
- Latihan Fungsional: Latihan ini bertujuan untuk mengembalikan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan, berlari, atau naik tangga. Latihan fungsional dirancang untuk membantu pasien kembali ke rutinitas aktivitas fisik mereka dengan aman dan efisien.
5. Pencegahan Cedera Ulang
Setelah fase pemulihan awal, fisioterapis akan memberikan pendidikan pencegahan cedera ulang. Ini termasuk tips untuk menjaga kekuatan otot, menjaga fleksibilitas, dan melakukan pemanasan sebelum aktivitas fisik. Fisioterapis juga mungkin merekomendasikan penggunaan brace atau alat penunjang lainnya untuk meningkatkan stabilitas lutut.
Baca juga : Apakah Meniskus Robek Bisa Sembuh Tanpa Operasi?
Melakukan Fisioterapi di Klinik NK Health
Jika Anda mengalami cedera meniskus robek dan ingin mengatasi cedera meniskus anda tanpa operasi, anda dapat mengunjungi klinik NK Health. Klinik fisioterapi NK Health menawarkan layanan fisioterapi meniskus robek dengan pendekatan terbukti efektif untuk mendukung penyembuhan lutut. Didampingi fisioterapis profesional, Anda akan mendapatkan program terapi yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan cedera Anda.
NK Health sudah berdiri sejak tahun 2015 dan telah berpengalaman melayani lebih dari 100 ribu pasien, klinik NK Health dan Ohana Fisio by NK Health juga berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik yang didukung teknologi dan pendekatan profesional. NK Health memudahkan pasien dalam melakukan fisioterapi dengan langsung treatment tanpa harus berkonsultasi dengan dokter, karena fisioterapis kami sudah dibekali dengan skill serta assesment dengan baik sesuai dengan keluhan yang dialami pasien. Fisioterapis NK Health juga selalu mengembangkan skill fisioterapi melalui program training dan development rutin setiap bulannya serta dapat melakukan pemeriksaan dan standar yang komprehensif dan menyeluruh.

DOCTOR (Dpt) Nicolas Bagus Setiabudi, BPhys (Hons) – Head Physiotherapis NK Health ( Lulusan Universitas Melbourne )
With Working Experience From Tan Tock Seng Hospital Singapore.
TESTIMONI PASIEN KLINIK NK HEALTH
BOOKING SESI FISIOTERAPI ANDA SEKARANG DI CABANG KLINIK NK HEALTH TERDEKAT